Sudutkaltim, Samarinda – Jelang Pelaksanaan Musabaqoh Tilawari Qur'an (MTQ) Nasional ke-XXX, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kaltim terus memperbarui perkembangan kesiapan Bumi Etam sebagai tuan rumah.
Ketua Umum LPTQ Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni menyatakan, sebanyak 1.998 peserta MTQN dari 35 Kafilah di Indonesia akan berpartisipasi dalam lomba yang dijadwalkan berlangsung pada 6-16 September mendatang.
Sementara itu, terdapat tiga provinsi baru yang akan bertindak sebagai pengamat (observer) yaitu Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
“Ada tiga provinsi yang menjadi observer yaitu Papua Pegunungan sebanyak 20 peserta, Papua Tengah 20 peserta, dan Papua Selatan 10 peserta. Mereka masih mengamati dan akan ikut serta di MTQ Nasional berikutnya,” ujarnya di Aula Diskominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Jumat (30/8/2024).
Khafilah tersebut akan ditempatkan di 22 hotel, 1 penginapan, 2 asrama dengan 1566 kamar di Samarinda dengan fasilitas kesehatan di setiap akomodasinya.
Selain itu, pada pembukaan acara, Kaltim juga akan mendatangkan perwakilan dari negara sahabat, yakni Brunei Darussalam dan Malaysia yang akan berpartisipasi dalam pameran indoor sekaligus menjadi pembicara mancanegara di MTQ Nasional mendatang.
“Kita juga memperkenalkan dan menjaga hubungan dengan berkolaborasi kepada negara sahabat,” ungkap perempuan yang juga menjabat sebagai Sekdaprov Kaltim itu.
MTQ Nasional ke-XXX ini akan mengusung konsep digital, sejalan dengan perkembangan teknologi terkini. Para peserta akan diperkenalkan dengan sejarah masuknya Islam di Kalimantan Timur melalui kerajaan Kutai yang ditampilkan melalui teknologi hologram, yang juga menunjukkan transformasi dari kerajaan menjadi kesultanan.
“Nantinya akan ada digitalisasi dengan hologram, yang akan menjadi ruang pertunjukan yang menarik,” tutupnya.
Sri Wahyuni juga menjelaskan disetiap pemondokan para kafilah dilengkapi dengan tenaga medis yang setiap saat bisa dimintai bantuan. “Setiap pemondokan kafilah ada penanggungjawab medis yang ditempat seperti dari puskesmas-puskesmas kita bagi setiap pemondokan, dengan rujukan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda,” pungkas Sri Wahyuni. (jb/ana)