Sudutkaltim, Loa Janan – Kebakaran Hutan dan Lahan yang terjadi di jalan Soekarno Hatta Poros Samarinda – Balikpapan km 36 Desa Batuah kecamatan Loa Janan kabupaten Kutai Kartanegara, Senin siang (2/9/2025) sangat mengganggu arus lalu lintas karena asap yang sangat pekat menyebabkan pandangan pengendara terganggu, sehingga rawan terjadi laka lantas.
Bustan Nur Arifin Ketua Relawan Siaga Batuah (RSB) mengungkapkan pihaknya menerima informasi adanya kebakaran hutan di jalan Soekarno Hatta dekat jembatan kuning km 36 Desa Batuah kecamatan Loa Janan Senin siang, namun karena lokasinya cukup jauh sehingga agak tidak semangat untuk bergerak, karena ada pihak yang lebih bertanggung jawab. “Tetapi begitu ditelpon pak Kepala Desa Batuah dan Pak Kapolsek Tahura, terpaksa kami bergerak karena sangat menggangu dan berpotensi meluas. Soalnya kalau kebakaran hutan ini tanggungjawab dari pihak UPTD Tahura Bukit Soekarno Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim. Tapi mereka sama sekali tidak ada turun. Masyarakat Peduli Api juga tidak tampak turun ikut padamkan,” ucap Bustan kepada jurnalborneo.com, Selasa (3/9/2024).
Dijelaskan Bustan, Pemadaman dilaksanakan bahu-membahu selain relawan ada juga personil kepolisian Polsek Tahura Bukit Soekarno. “Kami dari RSB turunkan 3 personil dengan 1 unit Damkar, dibantu 3 personil dari PT. BSSR, dari PT BSS ada 5 personil, dan dari GRM 4 personil, dengan suplai air dari 2 unit Water Tangki milik perusahaan,” jelas Bustan.
Bustan sangat menyesalkan pihak terkait yang bertanggung jawab terhadap kawasan Tahura Bukit Soeharto sama sekali tidak ada turun ikut memadamkan. “Kami bergerak dari jam 15.00 dan baru bisa padam sekitar pukul 17.00, lebih satu hektar kawasan Bukit Soeharto terbakar,” jelasnya.
Dijelaskan Bustan, dari dinas kehutanan sama sekali tidak ada, dari masyarakat peduli api juga tidak ada. Padahal ini tanggung jawab mereka. “Jangan duitnya saja yang diambil tapi gerakan di lapangan tidak ada. Padahal mereka punya unit lengkap. Kepedulian terhadap relawan dari dinas Kehutanan mana ada,” tambahnya.
Suprihadi Afianto, Kepala Seksi Perlindungan konservasi sumberdaya alam ekosistem dan pemberdayaan masyarakat UPTD Tahura Bukit Soeharto Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim saat diminta konfirmasi pihaknya mengakui bahwa pada saat kejadian kemarin informasi yang diterima lambat.
“Kemarin informasi masuk di group WhatsApp sudah sore di atas jam 5 sore, kami ada pos pantau di km 45 dan 38, tapi tidak terpantau, padahal kami beberapa group WhatsApp tapi tidak ada informasi,” jelas Suprihadi saat ditemui di UPTD Tahura Bukit Soeharto di Prevab Samarinda Selasa, (3/9/2024).
Suprihadi malah menduga kebakaran hutan itu sengaja dibakar oleh warga yang merambah kawasan hutan untuk bercocok tanam.
Unit pemadaman kebakaran hutan yang dimiliki Dinas Kehutanan sangat lengkap, tapi yang ditempatkan di Pos km 45 hanya satu unit tangki dan unit slip on 1 unit. Sementara banyak unit tangki maupun slip on yang parkir di UPTD Tahura Bukit Soeharto di Prevab Samarinda tanpa ada gerak. “Unit yang ada digerakkan jika ada patroli saja,” jelas Suprihadi.(mn)