SUDUT KALTIM

Pelarian Pembunuh Sadis Berakhir di Masjid Kumai

SudutKaltim, – Pengejaran lintas provinsi yang menegangkan akhirnya membuahkan hasil. Seorang pria berinisial MT (57), pelaku pembunuhan sadis di wilayah , berhasil ditangkap tim Macan di depan Masjid Jami Darul Wustha, Jalan Gerilya No 489, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, Tengah. Penangkapan ini mengungkap rangkaian aksi keji yang bermula dari persoalan utang piutang.

Kapolres , AKBP Chandra Hermawan, dalam konferensi pers di Mapolres Timur (02/01/2025), mengungkapkan bahwa kasus ini bermula dari penemuan jenazah Rudi Winarto pada Minggu (23/12/2024) dini hari. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka bacok di bagian wajah dan kepala, bahkan senjata tajam jenis parang masih tertancap di wajahnya.

“Pelaku melakukan pembunuhan dengan cara mengambil sebilah parang yang ada di samping kasur korban kemudian menebaskan parang tersebut ke arah wajah korban,” ungkap AKBP Chandra Hermawan yang didampingi Wakapolres Kompol Herman Sopian, AKP Dimitri Mahendra Kartika, dan Kasubbag Pengmas Si Humas , Aipda Wahyu Winarko.

Satreskrim Polres Timur menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan saat konferensi pers (*/MK)

Penemuan korban berawal dari kecurigaan rekan-rekannya yang tidak bisa menghubunginya selama beberapa waktu. Dua orang saksi, ARR dan II, yang memeriksa rumah korban menemukan kondisi mencurigakan. “Sesampainya saksi a/n ARR dan Saksi a/n II mendapati rumah korban dalam keadaan gelap, lalu saksi masuk melalui pintu belakang dan mendapati korban dalam posisi tergeletak di atas tilam (kasur) kamarnya dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Kapolres.

Pelaku yang merupakan residivis kasus pembunuhan di Mangole, Maluku, ternyata cukup lihai dalam upaya pelariannya. Setelah melakukan aksi pembunuhan, MT tidak hanya mencuri kartu ATM BRI dan teropong merek Tasco milik korban, tetapi juga menggunakan berbagai cara untuk mengelabui petugas. Ia menggunakan identitas palsu berupa SIM atas nama Agung dengan nomor 760617151520, mengubah penampilan fisik dengan memotong kumis dan jenggot, mengganti warna rambut, hingga mengubah gaya berpakaiannya.

Baca Juga  Penutupan MTQ XVII Kutai Timur, Kafilah Muara Wahau Juara I Pawai Taaruf

Pelarian MT terlacak melewati beberapa kota besar seperti , Banjarmasin, dan Palangkaraya, sebelum akhirnya tertangkap di Kotawaringin Barat. Saat penangkapan, pelaku diduga hendak melanjutkan pelariannya ke Semarang menggunakan kapal laut.

Atas perbuatannya, MT diancam dengan Pasal 365 ayat (3) KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dengan hukuman penjara 15 tahun. Pihak kepolisian masih melakukan pengembangan kasus, terutama terkait cara pelaku memperoleh dokumen identitas palsu. (*)

Related posts

Penutupan MTQ XVII Kutai Timur, Kafilah Muara Wahau Juara I Pawai Taaruf

Redaksi

8 Pejabat Eselon Dilantik, Bupati Kutai Timur Paparkan Urgensinya

Redaksi

Kepala Disdikbud Kutim Blusukan Ke Bumi Rapak, Tinjau Kondisi Pendidikan dan Tampung Aspirasi Kepala Sekolah di Kecamatan Kaubun

Redaksi