SudutKaltim.com, Sangatta – Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Dinas Kesehatan Kutim (Dinkes Kutim) berencana meluncurkan program Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) pada bulan Juni 2024 mendatang. Program ini merupakan salah satu agenda prioritas nasional dalam transformasi sistem kesehatan yang bertujuan untuk mengintegrasikan layanan kesehatan di tingkat primer, mulai dari Pustu, Posyandu, hingga Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr. Bahrani Hazanal melalui Rini Palakian Mande, Fungsional Administrator kesehatan Ahli Madya Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Primer menjelaskan tujuan dan mekanisme implementasi program ILP.
“Tujuan program ILP ini untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta. Terutama penguatan pelayanan kesehatan primer yang mendorong peningkatan promitif dan prepentif sampai pada pelayanan paling bawah yakni pustu,” jelas Rini saat ditemui di ruang kerjanya.
Program ILP ini akan diimplementasikan di lima lokasi di Kutim, yakni Puskesmas Telukpandan dan Puskemas Teluk Lingga yang mewakili Puskesmas Perkotaan, Puskemas Kaliurang dan Puskemas Kaubun mewakili Puskesmas Pedesaan, dan Puskemas Karangan sebagai perwakilan Puskesmas Desa Terpencil.
“Dari kelima Puskesmas tersebut, terdapat satu Puskemas yang dibiayai atau didampingi yaitu Puskesmas Kecamatan Kaubun,” ujarnya.
Dalam proses persiapan peluncuran program ILP, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr. Bahrani Hazanal, telah menyiapkan regulasi terkait, seperti Surat Keputusan (SK) Bupati maupun SK Kepala Dinas terkait lima wilayah yang menjadi lokus utama Program ILP ini, serta beberapa Surat Keputusan lainnya.
Meski demikian, Rini Palakian Mande mengakui bahwa masih terdapat beberapa kendala, seperti kurangnya tenaga kesehatan di dua Pusban, yakni Pusban Kecamatan Kaubun dan Pusban Teluklingga. “Selain tenaga kesehatan, juga terkendala pemenuhan alat kesehatan di Pusban, namun hal itu sudah diajukan ke Kementerian Kesehatan, tapi belum ada feedbacknya,” bebernya.
Kendati demikian, program ILP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Kutai Timur dan mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan primer. (AD01/ Kutai Timur)