Sangatta, SudutKaltim – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan pendampingan petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Konstruksi Pascabencana (R3P). Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Poniso Suryo Renggono, mewakili Bupati Kutim, berlangsung di Ruang Coffee Maloy Hotel Royal Victoria pada Senin pagi.
Poniso memberikan apresiasi kepada BPBD Kutim atas penyelenggaraan kegiatan ini, menyatakan bahwa anggaran tidak menjadi kendala. Ia mendorong BPBD untuk merencanakan penanganan pascabencana secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kutim.
“Kabupaten Kutim seringkali menghadapi bencana, terutama banjir besar pada Maret–April 2022 lalu yang melumpuhkan kehidupan di beberapa kecamatan. Oleh karena itu, data yang dihasilkan dari Jitupasna dan R3P harus valid untuk penyusunan rencana penanganan pascabencana yang lebih baik,” ujar Poniso.
Dalam konteks ini, ia menekankan perlunya pemahaman yang konsisten dan sinergi antara kegiatan di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat. Validitas data menjadi kunci untuk kelancaran implementasi kegiatan penanganan bencana.
Sebelumnya, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kutim, Khaerunisanur, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada petugas Jitupasna. Mereka diberikan pemahaman teknis terkait penyusunan dokumen kebutuhan pasca bencana, rencana rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca bencana untuk memudahkan implementasinya.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta, dengan 21 orang mengikuti secara offline dan 9 orang mengikuti secara daring melalui zoom meeting. Peserta terdiri dari petugas BPBD dan perangkat daerah terkait. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 20 hingga 21 November 2023. (AD01/Kutai Timur)