SAMARINDA, SudutKaltim – Rapat Koordinasi Evaluasi Kegiatan Tahun 2023 dan Workshop Tata Cara Penyusunan Programa digelar oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di Queen Marry 1 Meeting Room Aston Samarinda Hotel & Convention. Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara DTPHP Kutim dan Pusat Pelatihan Keuangan dan Pemerintah Daerah (P2KPD) tersebut berlangsung pada Jumat malam (1/12/2023) dan dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk perwakilan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari 18 kecamatan se-Kutim.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, membuka secara resmi rapat koordinasi dan workshop tersebut. Beliau didampingi oleh Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, serta Ketua P2KPD, Jamaluddin Arsyad. Acara ini menjadi wadah untuk membahas perencanaan program prioritas di sektor pertanian dan peternakan untuk tahun 2024.
Dyah Ratnaningrum, dalam laporannya, menekankan fokus kegiatan pada penyusunan program prioritas yang melibatkan Unit Penyuluh Pertanian (UPT) dan Keswan di 18 kecamatan se-Kutim. Rencana kegiatan tersebut mencakup aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dan peternakan.
“Tujuan penyusunannya tentunya dapat memberikan acuan bagi tim penyusun programa penyuluhan pertanian dan peternakan dan pelaksana kegiatan di setiap tingkat administrasi pemerintahan dalam menyusun rencana kerja dan rencana kerja tahunan,” ungkap Dyah.
Dyah menegaskan bahwa penyuluhan pertanian dan peternakan memiliki peran sentral sebagai sistem pendukung dalam semua kegiatan sektor tersebut. Ia berharap programa yang disusun dapat meningkatkan kualitas dan memberikan arah yang jelas dalam mencapai sasaran kegiatan.
“Kami tengah fokus menggenjot lahan cetak sawah sebesar 10 ribu hektare mengikuti jejak Kabupaten Kukar dan PPU. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor pertanian dan peternakan di Kutai Timur,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum untuk menyatukan langkah dan mengevaluasi capaian kegiatan di tahun 2023. Dengan partisipasi aktif peserta, diharapkan rencana program yang disusun dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat petani dan peternak di Kutai Timur. (AD01/ Kutai Timur)