SANGATTA, SudutKaltim – Pemerintah Kutai Timur, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, terus berupaya maksimal untuk mendukung program nasional dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Salah satu fokus utama adalah menekan angka stunting di Kutai Timur melalui berbagai upaya intervensi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKB Kutim, Ronny Bonar, menegaskan komitmen tinggi pihaknya dalam upaya penanganan stunting, meski dihadapkan pada keterbatasan dan sejumlah kendala.
“Kami (DPPKB Kutim) tetap fokus dan optimis dalam upaya penanganan stunting di Kutim, meski sebenarnya ada keterbatasan dan kendala yang harus dihadapi, baik itu di internal kami maupun dari luar,” ucap Ronny.
Ronny mengungkapkan bahwa beberapa permasalahan internal telah diidentifikasi, termasuk keterbatasan anggaran penanganan stunting yang awalnya tidak difokuskan dengan baik. Namun, setelah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, kini anggaran stunting menjadi lebih terarah dan tidak boleh dialokasikan untuk program kerja lainnya.
“Sejak awal perencanaan ternyata anggaran stunting tidak difokuskan sasaran, sehingga kami kesulitan menjalankan program-program yang sudah direncanakan. Namun setelah berkoordinasi dengan Bappeda Kutim, telah ditegaskan bahwa anggaran penangan stunting tidak boleh diganggu untuk program lain, sehingga sekarang kami bisa lebih fokus,” jelasnya.
Terkait kekurangan SDM, Ronny menyebut bahwa DPPKB Kutai Timur saat ini sedang melatih tenaga honorer yang sudah ada, terutama dalam menangani masalah IT (Informasi dan Teknologi). “DPPKB ini masih kurang pada bidang IT, makanya kami sudah berdiskusi ke Sekda untuk penambahan SDM di bagian IT dan Humas, karena kita juga punya bidang yang melakukan informasi, komunikasi, dan edukasi, dan ini juga sebenarnya tugas para media,” paparnya.
Ronny menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab DPPKB atau pemerintah saja, melainkan tanggung jawab semua elemen masyarakat. “Setiap elemen masyarakat punya tanggung jawab dan peran masing-masing dalam upaya penanganan stunting. Karenanya, kami mengajak semua pihak bersinergi untuk menekan angka stunting di Kutai Timur ini,” pungkasnya. (AD01/ Kutai Timur)