SUDUT KALTIM

Workshop Pendampingan Renja Kesehatan, Kadinkes Kutim Ungkap Pemkab Siapkan Anggaran 11 Triliun untuk Kesehatan

SudutKaltim.com – Dalam upaya meningkatkan pelayanan di Kabupaten , Pemerintah Kabupaten ( ) melalui () menggelar Workshop Pendampingan Rencana Kerja (Renja) berdasarkan analisis kebutuhan dan situasi dan Beppeda serta Provinsi tahun 2025. Kegiatan ini digelar di Hotel Aston , Kamis (6/6/2024).

Workshop yang dihadiri oleh Kepala Dinas Provinsi , Kepala dr. Bahrani beserta jajaran, serta beberapa Perangkat Daerah () terkait, juga dihadiri oleh Tim Pendamping dari Universitas Padjajaran yang akan membimbing pembuatan Renja . Eri Muhammad Sadikin, ketua panitia kegiatan, menjelaskan bahwa kegiatan workshop ini merupakan rangkaian Forum Grup Discussion () yang akan diselenggarakan selama dua hari kedepan.

“Fokus hari pertama yaitu penyelesaian Bab 1 dan 2. Selain itu, sebagai wadah untuk meminta masukan-masukan terkait penyempurnaan Renja tahun 2025,” ujar Eri. Sebanyak 55 peserta dari beberapa instansi terkait mengikuti kegiatan ini.

Kepala Dinas Provinsi , Jaya Mualimin, menambahkan bahwa Tim dari Unpad tersebut telah berpengalaman dalam membimbing Dinas Kesehatan di berbagai daerah dalam menyusun Renja. “Mereka telah membantu beberapa daerah dalam membuat Renja yang baik dan kita harapkan dapat membantu kita juga,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Kaltim juga menyampaikan bahwa Kutim memiliki sejumlah anggaran yang sangat besar. “Hampir 11 Triliun untuk tahun depan. Harus dimanfaatkan untuk pembangunan kesehatan,” ungkap Jaya Mualimin.

Sementara itu, Kadis , Bahrani berharap melalui Renja ini dapat berfokus pada penyelesaian masalah kesehatan seperti Eliminasi , TB, dan Malaria. “Hal tersebut harus menjadi fokus utama dari Dinkes Kutim sebab kasus-kasus terkait penyakit tersebut banyak terjadi hingga hari ini,” katanya.

Baca Juga  Jimmi: Pentingnya Kesiapan Daerah Dalam Mengelola Pelabuhan Kenyamukan

Bahrani juga menjelaskan bahwa data atau laporan yang belum maksimal disebabkan beberapa swasta belum memberikan data secara menyeluruh terkait pasien dengan penyakit yang mereka derita. “Hal tersebut turut menjadi persoalan yang menuntut untuk segera diselesaikan,” tambahnya.

Dengan demikian, kegiatan workshop ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dan membuat Renja yang lebih baik tahun 2025. (ADV/ Timur)

Related posts

Inovasi Program Cap Jempol Sukses Antarkan Kutai Timur Raih 6 Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual

Redaksi

Bupati Kutai Timur Optimistis, Pembangunan Masjid At-Taubah Dapat Tetap Berlanjut

Redaksi

Erfan Kurniawan Katakan Universal Coverage Jamsostek 2024 di Kutim adalah Sebuah Terobosan

Redaksi