SANGATTA, SudutKaltim – Pada Rapat Paripurna ke-14 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Kamis (30/11/2023), Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim tahun 2024 senilai Rp 9,148 Triliun telah disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Rapat yang digelar di Ruang Sidang Utama, DPRD Kutim, turut dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan anggota dewan.
Sebelum Perda ditandatangani oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Ketua DPRD Kutim, terlebih dahulu dilakukan penyampaian pandangan akhir dari fraksi-fraksi DPRD Kutim. Mulai dari Sayid Anjas yang mewakili Fraksi Golkar, dilanjutkan oleh Fraksi Nasdem Kajang Lahan, Fraksi Kebangkitan Indonesia Raya Novel Tyty Paembonan, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Son Hatta, Fraksi Amanat Keadilan Berkarya Hj Mulyana, Fraksi Demokrat M Amin, dan terakhir Fraksi PDI-P oleh Faisal Rachman. Semua fraksi menyatakan kesetujuan dan penerimaan terhadap Rancangan APBD Kutim 2024.
Ketua DPRD Kutim, Joni, menyatakan persetujuan fraksi-fraksi tersebut untuk disahkan menjadi Perda APBD Kutim 2024. Dengan diakui diterimanya Rancangan APBD ini, mengindikasikan dukungan penuh dari seluruh fraksi terhadap rencana pembangunan di Kutai Timur.
Bupati Ardiansyah Sulaiman, saat diwawancarai setelah Rapat Paripurna, menyampaikan bahwa APBD 2024 mengalami peningkatan yang signifikan. Anggaran yang mencapai Rp 9,148 Triliun ini diharapkan menjadi pendorong kuat untuk mempercepat pembangunan di Kutai Timur. Dengan alokasi dana yang lebih besar, Bupati yakin bahwa proyek-proyek pembangunan yang telah direncanakan dapat terealisasi dengan lebih cepat dan efisien.
“Alhamdulillah, sudah disepakati bersama, APBD kita berkisar Rp 9,148 Triliun. Semoga APBD ini mampu memberikan kepastian tentang pembangunan yang kita laksanakan,” ujar Bupati Ardiansyah.
Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah menyatakan komitmen pemerintah untuk menjalankan program sesuai hasil pembahasan antara pemerintah dan DPRD. Dia mengakui bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan infrastruktur air bersih. Oleh karena itu, di tahun 2024, pemerintah Kutim akan lebih fokus membangun Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) sebagai upaya membantu warga.
“Kita harus mengakui masih jauh pembangunan infrastruktur kita. Jalan belum memadai, begitu juga dengan infrastruktur air bersih. Oleh karena itu, di kegiatan tahun 2024 kita lebih banyak membangun Spamdes untuk membantu warga. Karena PDAM tidak mungkin membangun intake sendiri-sendiri, jadi dengan Spamdes yang telah diprogramkan,” urainya.
Bupati Ardiansyah berharap agar tahun depan dapat berjalan dengan baik, terlebih dengan persiapan kampanye dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Ia menegaskan komitmen pemerintah dan Dewan dalam menjalankan tugas pembangunan dan pengawasan.
“Jadi di 2024 masih kita prioritaskan progres pembangunan fisik. Kami berkomitmen, dan Dewan juga menjalankan tugasnya sebagai pengawasan,” jelasnya. (AD01/ Kutai Timur)