SANGATTA, SudutKaltim – Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim), dr Bahrani Hasanal, menunjukkan peran proaktifnya dalam mendorong transformasi kesehatan di Kutai Timur. Dalam sebuah pernyataan, Bahrani menyoroti enam pilar utama yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menciptakan dasar kuat untuk perubahan yang lebih baik.
Menurut Bahrani, keenam pilar tersebut melibatkan aspek-aspek krusial seperti layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. “Perencanaan pembangunan kesehatan di daerah harus didasarkan pada enam pilar tersebut. Pemerintah Daerah perlu mengutamakan tindakan promotif dan preventif, meningkatkan kemandirian alat kesehatan, dan memastikan harga obat yang terjangkau,” ujar Bahrani.
Bahrani juga menekankan pentingnya memprioritaskan pembangunan kesehatan, memastikan layanan kesehatan merata di seluruh Indonesia, dan meningkatkan akses ke dokter spesialis. Pemanfaatan teknologi dalam penyediaan layanan kesehatan juga menjadi fokusnya, sejalan dengan perkembangan zaman.
“Memprioritaskan pembangunan kesehatan, memenuhi layanan kesehatan di seluruh Indonesia, pemerataan dokter spesialis, serta memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memberikan layanan kesehatan,” tambahnya.
Dalam upayanya untuk membawa kesehatan bagi semua, Bahrani menekankan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. “Masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab Dinkes, tetapi seluruh masyarakat. Kami selalu ingin melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa hidup sehat. Kita butuh partisipasi masyarakat,” ungkapnya.
Bahrani juga menyoroti program siklus hidup yang komprehensif yang dimiliki oleh Dinkes Kutai Timur. Program ini mencakup sepanjang rentang hidup, dari bayi dalam kandungan hingga akhir hayat. Tujuannya adalah memperpanjang usia harapan hidup dengan meningkatkan derajat kesehatan.
“Tidak hanya tentang hidup lebih lama, tetapi juga hidup lebih sehat. Jangan sampai usia panjang dihabiskan di kursi roda akibat penyakit mengerikan seperti penyakit jantung dan sejenisnya,” tegas Bahrani.
Berkaitan dengan pemikiran kesehatan masyarakat, Bahrani menyoroti program BPJS sebagai upaya pemerintah untuk memastikan layanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
“Dalam semangat transformasi kesehatan, Dinkes Kutai Timur terus berkolaborasi dengan pihak terkait dan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan bersama,” jelasnya. (AD01/ Kutai Timur)