SUDUT KALTIM

Belum Resmi Dirilis, Ronny Bonar Ungkap Indikasi Penurunan Angka Stunting Kutai Timur Tahun 2023

, SudutKaltim – Meski Angka Tahun 2023 belum resmi dirilis, Pelaksana tugas (Plt) Kepala () , Ronny Bonar, memaparkan adanya indikasi signifikan pada proyeksi capaian tahun 2023.

Ronny Bonar menyatakan bahwa penurunan stunting dari 27,4 persen pada tahun 2021 menjadi 24,7 persen pada tahun 2022 merupakan langkah signifikan. “Meskipun angka untuk tahun 2023 belum dirilis, indikasi penurunan tetap terlihat dari data yang diterima dari setempat,” ucapnya.

Tantangan yang dihadapi adalah menetapkan target penurunan stunting di tahun 2024. Ronny Bonar menjelaskan, “Kalo bicara target pada 2024 secara nasional harus 14 persen. Namun, kemarin kebagian di angka 12,8 persen di 2024. Ini menjadi tantangan besar bagi kami, makanya itulah salah satunya kita terpikirkan untuk membuat aplikasi stunting.”

Aplikasi yang belum memiliki judul resmi tersebut menjadi fokus dalam upaya perbaikan. Ronny Bonar menjelaskan bahwa ada dua aplikasi yang saling keterkaitan, yaitu e-Stunting untuk mendata kemudian dievaluasi di e-Stop Stunting. Dari hasil evaluasi ini, dapat ditentukan apakah seorang anak dinyatakan mengalami stunting atau tidak.

Namun, Ronny Bonar menekankan bahwa jika hasil menunjukkan seorang anak mengalami stunting, informasi tersebut tidak akan diungkapkan secara publik. Sebaliknya, data tersebut akan diberikan kepada dokter anak untuk memberikan penanganan yang lebih baik terhadap kasus tersebut.

Dalam mendukung penurunan stunting, Ronny Bonar berharap bahwa melalui aplikasi ini, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi kasus stunting dan memberikan penanganan yang tepat. “Kami berkomitmen untuk terus berupaya agar setiap anak di Timur dapat tumbuh kembang dengan baik tanpa terhambat oleh masalah stunting,” tambahnya.

Baca Juga  Hadiri Syukuran HUT ke-78 Bhayangkara, Wabup Kasmidi Sampaikan Apresiasi

Ketika ditanya tentang langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai target penurunan stunting, Ronny Bonar menyatakan bahwa penguatan program gizi, pendampingan keluarga, dan penyuluhan akan menjadi fokus utama. “Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, kami yakin kita bisa menciptakan yang mendukung pertumbuhan optimal kita,” tutup Ronny Bonar. (AD01/ Timur)

Related posts

Menuju Universal Coverage Jamsostek 2024, Disnakertrans Kutim Pastikan Perlindungan bagi Pekerja Rentan

Redaksi

Pensiun Dari Pengabdiannya Sebagai PNS, Syaiful Bakhri Terjun ke Politik, Lanjutkan Pengabdian Ke Masyarakat

Redaksi

Uci Tekankan Pemerataan Fasilitas Pendidikan di Kutai Timur Harus Jadi Prioritas

Redaksi