SudutKaltim.com – Anggota DPRD Kutai Timur, Yulianus Palangiran, menyerukan pentingnya program ketahanan pangan yang kuat untuk menghadapi tantangan krisis pangan. Menurutnya, program ini merupakan solusi strategis untuk meningkatkan daya tahan masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau.
“Ancaman krisis pangan harus direspons dengan cepat dan strategis oleh pemerintah dan masyarakat,” ujar Yulianus. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan tidak hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga mencakup akses masyarakat terhadap pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Yulianus menyoroti berbagai faktor yang dapat mengancam ketahanan pangan, seperti perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan tantangan pada sistem logistik. Untuk menghadapi situasi ini, ia menyarankan pemerintah untuk memprioritaskan pengembangan pertanian lokal dan memberikan dukungan penuh kepada para petani.
“Program-program pendukung pertanian berkelanjutan, seperti pemberian fasilitas dan pelatihan bagi petani agar dapat memproduksi pangan kualitas tinggi juga perlu dilakukan,” tambahnya.
Yulianus mengajak semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, petani, hingga masyarakat, untuk bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Saya mengajak agar tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, demi menciptakan sistem pangan yang resilient dan berdaulat,” jelasnya.
Selain itu, Yulianus juga menyoroti pentingnya diversifikasi pangan sebagai strategi untuk menghadapi krisis pangan. Ketergantungan pada satu jenis komoditas dinilai dapat menjadi risiko jika terjadi gangguan dalam produksi. “Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan konsumsi serta produksi berbagai jenis bahan pangan lokal,” ujarnya.
Di tingkat kebijakan, Yulianus mengusulkan pembuatan regulasi yang mendukung keberlanjutan serta aksesibilitas program ketahanan pangan. Ia juga menyarankan agar pemerintah daerah menyediakan anggaran yang memadai untuk penyuluhan dan pengadaan sarana produksi yang dibutuhkan oleh petani.
Yulianus optimis bahwa dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, Kutai Timur dapat menghadapi tantangan krisis pangan dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Harapan itu menjadi optimisme bahwa usaha bersama akan menghasilkan kesejahteraan yang lebih bagi seluruh masyarakat di Kutai Timur,” pungkasnya. (ADV/ DPRD Kutai Timur)
