SudutKaltim.com – Anggota DPRD Kutai Timur, Yan, menyoroti pentingnya pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya dan alam di wilayah Kutai Timur. Menurutnya, potensi pariwisata di daerah ini sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal akibat kendala infrastruktur yang masih minim, terutama akses jalan dan sungai.
“Kutai Timur memiliki banyak destinasi wisata alam dan budaya yang sangat besar potensinya, bahkan lebih baik dari Toraja. Namun, masalah utama yang kita hadapi adalah terbatasnya infrastruktur, terutama jalan dan akses sungai yang jauh,” ujar Yan.
Salah satu contoh destinasi wisata yang disebutkan Yan adalah air terjun di hulu Sungai Telen. Lokasi ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, namun sulit dijangkau karena akses jalan yang buruk. Kondisi ini membuat wisatawan enggan mengunjungi tempat tersebut meskipun daya tariknya sangat besar.
“Air terjun di hulu Sungai Telen adalah salah satu contoh tempat yang memiliki keindahan luar biasa, tapi aksesnya sangat terbatas. Lokasi ini harus lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah, terutama dalam hal perbaikan infrastruktur agar bisa lebih mudah dijangkau wisatawan,” tambahnya.
Selain perbaikan infrastruktur, Yan juga mengusulkan agar pemerintah daerah lebih kreatif dalam mempromosikan pariwisata. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan event budaya secara rutin, seperti festival seni dan tradisi lokal. Ia mencontohkan acara seperti Erau, yang dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Jika acara seperti Erau diadakan secara rutin, kita bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Ini juga dapat membantu memperkenalkan kebudayaan Kutai Timur yang kaya akan sejarah dan tradisi,” jelas Yan.
Yan juga menyarankan agar pemerintah mengadakan festival budaya tahunan yang melibatkan masyarakat setempat, terutama generasi muda. Festival ini dapat menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan budaya Kutai Timur sekaligus melestarikannya.
“Festival budaya tahunan bisa menjadi sarana untuk mengenalkan kebudayaan kita lebih luas. Selain itu, ini juga menjadi kesempatan bagi anak-anak muda untuk tampil dan belajar lebih dalam tentang budaya mereka,” lanjutnya.
Menurut Yan, pengembangan pariwisata berbasis budaya tidak hanya mendatangkan wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi pelestarian budaya lokal. Dengan semakin banyaknya acara budaya yang digelar, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya mereka.
“Ini bisa menjadi acara murah meriah yang tidak hanya mendatangkan wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang untuk pelestarian budaya kita. Selain itu, acara seperti ini juga bisa memperkuat ikatan sosial antara masyarakat dan meningkatkan kebanggaan mereka terhadap budaya daerah,” ungkap Yan.
Ia berharap, dengan adanya event budaya yang rutin, akan tercipta ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Masyarakat dapat menikmati manfaat ekonomi dari sektor pariwisata, sembari tetap menjaga kelestarian alam dan budaya mereka. Dengan pendekatan ini, Kutai Timur dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya.
“Pemerintah daerah perlu lebih memperhatikan potensi pariwisata yang ada di desa budaya. Dengan mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan alam, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Kutai Timur,” pungkasnya. (ADV/ DPRD Kutai Timur)