
SudutKaltim.com – Di tengah berlangsungnya dinamika Pilkada, Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi, mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas politik dan tanggung jawab sebagai anggota legislatif. Hal ini menjadi perhatian khusus, terutama karena tujuh anggota DPRD Kutim saat ini tengah mengajukan izin untuk terlibat dalam kegiatan kampanye.
“Kinerja di DPRD harus tetap dimaksimalkan demi menghormati amanah rakyat yang telah mempercayakan kursi ini kepada kita,” ujar Jimmi, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menegaskan bahwa kepercayaan publik harus selalu menjadi prioritas utama, meskipun ada keterlibatan dalam aktivitas politik.
Dalam kepemimpinannya, Jimmi menyoroti pentingnya pemahaman terhadap kode etik sebagai pedoman bagi para anggota dewan. Menurutnya, masih ada sejumlah anggota dewan baru yang belum sepenuhnya memahami aturan-aturan yang tercantum dalam kode etik, termasuk sanksi yang dapat dikenakan jika terjadi pelanggaran.
“Masih banyak anggota dewan baru yang belum sepenuhnya memahami apa saja yang diatur dalam kode etik, termasuk sanksi-sanksi yang berlaku. Ini adalah hal yang sangat penting untuk kita pahami bersama,” jelasnya.
Pemahaman yang mendalam tentang kode etik, lanjut Jimmi, tidak hanya menjaga martabat lembaga legislatif, tetapi juga membantu meningkatkan kedisiplinan anggota dewan. Hal ini menjadi semakin penting di tengah tantangan untuk tetap produktif selama masa kampanye.
Jimmi juga menekankan bahwa kehadiran dalam rapat dan kegiatan resmi DPRD adalah bentuk tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan. Ia mengingatkan bahwa disiplin dalam menjalankan tugas merupakan wujud penghormatan kepada masyarakat yang telah memberikan mandat kepada para anggota dewan.
“Kehadiran dalam rapat dan kegiatan resmi DPRD adalah bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat. Disiplin dalam tugas merupakan wujud nyata penghormatan kepada mereka yang telah mempercayakan mandat kepada kita,” tegasnya.
Imbauan bagian dari komitmen Jimmi untuk memastikan bahwa dinamika politik tidak mengganggu fungsi utama DPRD Kutim sebagai lembaga legislatif. Ia berharap seluruh anggota dewan dapat menjaga integritas, menyeimbangkan aktivitas politik dengan tanggung jawab legislatif, dan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat Kutai Timur.
Dengan menjaga keseimbangan ini, Jimmi optimis bahwa DPRD Kutim dapat terus menjalankan tugasnya secara maksimal, meskipun di tengah tantangan politik yang sedang berlangsung. (ADV/ DPRD Kutai Timur)