SudutKaltim.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur, Mulyono, mengungkapkan program yang sedang dan akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), yakni ‘Menata Kabupaten Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua'.
Menurut Mulyono, visi-misi tersebut diterjemahkan ke dalam lima misi, dua di antaranya terkait dengan pendidikan, yaitu mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, dan bersatu, serta mewujudkan pelayanan dasar kepada masyarakat secara adil dan proporsional.
“Kami mulai dengan konsolidasi internal, yakni pembenahan internal yang mengumpulkan seluruh pejabat di Disdikbud,” kata Mulyono.
“Kemudian, kita evaluasi dan kroscek kondisi real di lapangan untuk memahami capaian dari tujuh program unggulan,” imbuh mantan Camat Rantau Pulung tersebut.
Mulyono menambahkan bahwa tujuan kunjungan ke setiap kecamatan adalah untuk menjalin silaturrahmi dan memastikan bahwa pemerintah hadir bersama masyarakat. “Kami ingin memotret kondisi real di lapangan, serta mengetahui apa-apa yang menjadi keluhan atau permasalahan dan apa harapan mereka,” katanya.
Hasil dari kunjungan tersebut dituangkan dalam bentuk buku, sehingga dapat diidentifikasi kebutuhan dan permasalahan serta harapan masing-masing sekolah. “Ini lah yang kita jadikan sebagai program untuk menyelesaikan visi dan misi,” tambah Mulyono.
Dalam menjalankan program tersebut, Mulyono mengungkapkan bahwa dua program yang perlu diperbaiki adalah pemenuhan sarana prasarana pendidikan dan standarisasi akreditasi A bagi sekolah negeri dan swasta. “Kami akan mengkoordinasikan program ini dengan lintas sektor terkait, baik itu dengan pihak perusahaan maupun dengan pihak legislatif, sehingga program ini mendapat support dari pihak tersebut untuk bersama-sama membenahi dunia pendidikan kita,” katanya.
Mulyono amat bersyukur karena pada Tahun Anggaran 2024, pihaknya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. “Alhamdulillah, di perubahan TA 2024 kemarin kita mendapatkan support. Sehingga di semua sekolah jenjang SD dan SMP terutama, itu tidak ada yang tidak tersentuh pembangunan. Jadi betul-betul ada pemerataan di sana,” pungkasnya. (ADV/ Kutai Timur)