SANGATTA, SudutKaltim – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur, Armin Nazar, menegaskan pentingnya mendukung kegiatan Satuan Kerja Pramuka (Saka) Kalpataru. Anggota Saka Kalpataru, yang aktif terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya terumbu karang di Pulau Miang, mendapat apresiasi penuh dari pihak DLH Kutim.
Menurut Armin, delegasi Pramuka Kalpataru dari Kutim melibatkan beragam kalangan, mulai dari pelajar hingga pegawai di DLH. Kegiatan ini dianggap sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas anggota Saka Kalpataru, terutama dalam upaya melindungi dan mengelola Lingkungan Hidup.
“Kita dukung kegiatan ini, kendati dengan kondisi anggaran yang terbatas,” ungkap Armin kepada awak media di ruang kerjanya.
Dijelaskan bahwa keikutsertaan Satuan Karya Pramuka Kalpataru dalam kegiatan Kalpataru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu, menunjukkan keseriusan pihak DLH Kutim dalam memberikan edukasi dan pemahaman terkait habitat laut. Armin menyampaikan rencana untuk tahun 2024 dengan mengusulkan lima titik target pelestarian lingkungan bawah laut, termasuk Karang Bawah Laut di Pulau Miang.
Terkait dengan penilaian Penghargaan Kalpataru tahun depan, Armin menyebutkan bahwa kriteria melibatkan inventarisasi calon penerima, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembangunan lingkungan. “Program pencanangan Kalpataru dalam pelestarian lingkungan bawah laut diharapkan dapat terjaga dengan baik,” tegasnya.
Saat ini, DLH Kutim sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk melakukan pendampingan kepada Saka Kalpataru. Beberapa delegasi Pramuka Kalpataru diharapkan dapat menjaga keberlangsungan ekosistem bawah laut di Pulau Miang.
Armin berharap kerja sama antara DLH Kutim dan Pramuka Kalpataru dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Kutai Timur dalam menjaga ekosistem bawah laut. “Kami berharap ke depan, Pramuka Saka mampu menjaga dan melestarikan ekosistem bawah laut, sehingga keberadaan hayati dapat dilestarikan dengan baik untuk kepentingan kita bersama,” pungkasnya. (AD01/ Kutai Timur)